Selasa, 11 September 2012

Analisa SAPADAPPA gagalnya Konser Lady Gaga




ANALISA  : KEPUTUSAN PEMBATALAN KONSER LADY GAGA DI INDONESIA
Menggunakan pendekatan  SAPADAPPA
1.       Situation Analyisis : pertentangan berbagai pihak mengenai jadi atau tidaknya digelar konser lady Gaga di Jakarta pada tanggal 3 Juni 2012.  Banyak hal yang menjadi  penilaian situasi dan indentifikasi permasalahan.  Hal yang harus dipertimbangkan terutama dari faktor-faktor lingkungan sebagai berikut :
-       Faktor Budaya
Pelantun  poker face memiliki model penampilan dan perilaku dirasakan tidak sesuai dengan adat ketimuran yang masih dipenggang oleh masyarakat Indonesia. 
-       Faktor Agama
Negara Indonesia merupakan Negara yang beragama terutama 90% masyarakat beragama Islam, sebagian masyarakat memandang negative bahwa konsep konser lady gaga menyebarkan  kekosongan pikiran, kacau, hampa dan bebas dari segala nilai, aturan dan agama.  Bukan hanya itu Lady Gaga dianggap penyebah setan (di salah satu situs dijejaring internet www. Youtube.com diperlihatkan ia bersumpah atas nama Lucifer, setan dalam ajaran Kristen). 
Lady Gaga juga dianggap provokasi, mengejek, ataupun penghinaan yang menyinggung beberapa agama melalui lirik-lirik dalam lagunya. Hal ini dapat menimbulkan protes/unjuk rasa dan perdebatan dikalangan masyarakat.
-       Faktor Politik
Isu yang timbul  ada persaingan di antara promotor dan unsur-unsur kepentingan dari berbagai pihak (yang mendatangkan artis luar negeri)
-       Faktor Keamanan
Situasi yang tidak  didukung oleh sebagian masyarakat dan penolakan beberapa organisasi keagamaan  memperjelas bahwa konser ini tidak diinginkan 100% oleh masyarakat.  Pihak kepolisian belum juga memberikan izin keramaian bagi pihak promotor big daddy.

-       Faktor Ekonomi
Mahalnya harga tiket konser (Rp 400.000 s.d Rp 2.000.000) memperlihatkan kesenjangan ekonomi dan  mengundang keprihatinan (banyak masyarakat Indonesia yang tidak mampu).

2.       Problem Analysis :
Dari berbagai analisa faktor lingkungan di atas  menimbulkan konflik yang berujung SARA (Suku, Agama, Ras dan antar Golongan). Keamanan yang tidak terjamin bagi pihak-pihak yang akan hadir pada kegiatan tersebut baik  penonton, artis dan penyelenggara.  Konser  ini juga mendatangkan kontra dan pro  terhadap kegiatan tersebut.

3.       Decision Analysis : ada  komponen utama pengambilan keputusan yaitu :
-          Analisa alasan dan tujuan dibalik pemilihan alternative keputusan
-          Analisa Pilihan alternative yang tersedia dan resiko

No
Keputusan
Alternative
Resiko

1
2
1
Konser tetap dilaksanakan
Merubah konsep Konser dan mengikuti aturan-aturan yang diminta
Menundah konser sementara waktu s.d situasi membaik
-       Nama baik promotor (khusunya) dan Manajemen lady Gaga secara umum apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
-       Keamanan

2
Konser dibatalkan
Pengembalian uang tiket 100%

Big Daddy Promotor dan manajemen  Lady Gaga mengalami kerugian

4.       Potential Problem Analysis :
”Keputusan yang paling potensial adalah konser lady Gaga dibatalkan” dengan mempertimbangkan alas an-alasan dan alternative sebagai berikut :
·         Konser tetap dilaksanakan
Alternative 1
Merubah konsep Konser dan mengikuti aturan yang di persyaratkan oleh pihak-pihak berkepentingan seperti Organisasi keagama dan kepolisian.  Organisasi keagamaan melarang lady gaga untuk berpenampilan sopan dan tidak membuka aurat(adat ketimuran) serta menyanyikan lagu-lagu yang melecehkan agama.  Bagi pihak lady gaga akan kehilangan ciri atau karakter selama ini yang diusung oleh lady gaga.  Dikhawatirkan penggemar lady gaga akan merasa tidak puas dengan penampilan idolanya. Begitu juga Interten yang disajikan tidak sesuai dengan harga tiket yang dibeli oleh para penggemarnya.

Alternative 2
Menundah konser sementara waktu s.d situasi, penundaan ini bertujuan meminimalkan kerugian promotor lady Gaga.

·         Berdasarkan alternative-alternative Keputusan yang paling potensial adalah konser lady Gaga dibatalkan, karena izin untuk mengadakan keramaian dari kepolisian belum ada, sehingga tidak ada rasa aman.   Akibatnya timbul  keraguan bagi beberapa pihak yang terlibat untuk menyiapkan konser yang diselenggarakan di GBK padahal tanggal konser segera tiba.  Apabila tetap dijalankan  maka tidak dapat dilakukan secara optimal dengan rencana semula.  Ketidakpuasan penonton juga menjadi pertimbangan manajemen dan promotor lady gaga sehingga memilih membatalkan konsernya di Indonesia. Pembatalan ini mendatangkan feedback yang baik bagi berbagai pihak, walaupun pihak manajemen dan promotor mengalami kerugian.  Feedback yang baik menurut saya adalah lady gaga  menghormati dan mendengarkan keinginan sebagaian besar masyarakat di Indonesia (agar konser tidak digelar).   Sosok lady Gaga yang dianggap fenomenal/kontroversial tetapi  menghargai apa yang dianggap perlu yaitu keselamatan penggemarnya daripada ego sebagai seorang artis.  Seorang artis tanpa penggemar tidak ada apa-apa. Hal ini membawa dampak pada pembentukan citra, pencitraan juga merupakan salah satu strategi pihak manajemen lady Gaga.  Di pihak lain Lady Gaga juga merupakan good will atau asset perusahaan (faktor –faktor produksi dalam manajemen), keamanan sang penyanyi juga penting bukan hanya mementikan keuntungan saja.

1 komentar:

  1. Analisis ini fleksibel dan sering digunakan untuk mencari solusi

    BalasHapus