ANALISA : KEPUTUSAN PEMBATALAN KONSER LADY GAGA DI
INDONESIA
Menggunakan
pendekatan SAPADAPPA
1.
Situation Analyisis : pertentangan berbagai
pihak mengenai jadi atau tidaknya digelar konser lady Gaga di Jakarta pada
tanggal 3 Juni 2012. Banyak hal yang
menjadi penilaian situasi dan indentifikasi
permasalahan. Hal yang harus
dipertimbangkan terutama dari faktor-faktor lingkungan sebagai berikut :
-
Faktor Budaya
Pelantun poker face memiliki model
penampilan dan perilaku dirasakan tidak sesuai dengan adat ketimuran yang masih
dipenggang oleh masyarakat Indonesia.
-
Faktor Agama
Negara Indonesia merupakan Negara yang beragama terutama 90% masyarakat
beragama Islam, sebagian masyarakat memandang negative bahwa konsep konser lady
gaga menyebarkan kekosongan pikiran,
kacau, hampa dan bebas dari segala nilai, aturan dan agama. Bukan hanya itu Lady Gaga dianggap penyebah
setan (di salah satu situs dijejaring internet www. Youtube.com diperlihatkan
ia bersumpah atas nama Lucifer, setan dalam ajaran Kristen).
Lady Gaga juga dianggap provokasi, mengejek, ataupun penghinaan yang
menyinggung beberapa agama melalui lirik-lirik dalam lagunya. Hal ini dapat menimbulkan
protes/unjuk rasa dan perdebatan dikalangan masyarakat.
-
Faktor Politik
Isu yang timbul ada persaingan di antara
promotor dan unsur-unsur kepentingan dari berbagai pihak (yang mendatangkan
artis luar negeri)
-
Faktor Keamanan
Situasi yang tidak didukung oleh
sebagian masyarakat dan penolakan beberapa organisasi keagamaan memperjelas bahwa konser ini tidak diinginkan
100% oleh masyarakat. Pihak kepolisian
belum juga memberikan izin keramaian bagi pihak promotor big daddy.
-
Faktor Ekonomi
Mahalnya harga tiket konser (Rp 400.000 s.d Rp 2.000.000) memperlihatkan
kesenjangan ekonomi dan mengundang
keprihatinan (banyak masyarakat Indonesia yang tidak mampu).
2.
Problem Analysis :
Dari berbagai analisa faktor lingkungan di atas menimbulkan konflik yang berujung SARA (Suku,
Agama, Ras dan antar Golongan). Keamanan yang tidak terjamin bagi pihak-pihak
yang akan hadir pada kegiatan tersebut baik penonton, artis dan penyelenggara. Konser ini juga mendatangkan kontra dan pro terhadap kegiatan tersebut.
3.
Decision Analysis : ada komponen utama pengambilan keputusan yaitu :
-
Analisa alasan dan tujuan dibalik pemilihan
alternative keputusan
-
Analisa Pilihan alternative yang tersedia dan
resiko
No
|
Keputusan
|
Alternative
|
Resiko
|
|
1
|
2
|
|||
1
|
Konser tetap dilaksanakan
|
Merubah konsep Konser dan
mengikuti aturan-aturan yang diminta
|
Menundah konser sementara
waktu s.d situasi membaik
|
-
Nama baik promotor (khusunya) dan Manajemen
lady Gaga secara umum apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
-
Keamanan
|
2
|
Konser dibatalkan
|
Pengembalian uang tiket 100%
|
Big Daddy Promotor dan
manajemen Lady Gaga mengalami kerugian
|
4.
Potential Problem Analysis :
”Keputusan yang paling potensial adalah konser lady Gaga dibatalkan”
dengan mempertimbangkan alas an-alasan dan alternative sebagai berikut :
·
Konser tetap dilaksanakan
Alternative 1
Merubah konsep Konser dan mengikuti aturan yang di persyaratkan oleh
pihak-pihak berkepentingan seperti Organisasi keagama dan kepolisian. Organisasi keagamaan melarang lady gaga untuk
berpenampilan sopan dan tidak membuka aurat(adat ketimuran) serta menyanyikan
lagu-lagu yang melecehkan agama. Bagi
pihak lady gaga akan kehilangan ciri atau karakter selama ini yang diusung oleh
lady gaga. Dikhawatirkan penggemar lady
gaga akan merasa tidak puas dengan penampilan idolanya. Begitu juga Interten
yang disajikan tidak sesuai dengan harga tiket yang dibeli oleh para
penggemarnya.
Alternative 2
Menundah konser sementara waktu s.d situasi, penundaan ini bertujuan
meminimalkan kerugian promotor lady Gaga.
·
Berdasarkan alternative-alternative Keputusan
yang paling potensial adalah konser lady Gaga dibatalkan, karena izin untuk
mengadakan keramaian dari kepolisian belum ada, sehingga tidak ada rasa
aman. Akibatnya timbul keraguan bagi beberapa pihak yang terlibat
untuk menyiapkan konser yang diselenggarakan di GBK padahal tanggal konser
segera tiba. Apabila tetap dijalankan maka tidak dapat dilakukan secara optimal
dengan rencana semula. Ketidakpuasan
penonton juga menjadi pertimbangan manajemen dan promotor lady gaga sehingga
memilih membatalkan konsernya di Indonesia. Pembatalan ini mendatangkan
feedback yang baik bagi berbagai pihak, walaupun pihak manajemen dan promotor
mengalami kerugian. Feedback yang baik menurut
saya adalah lady gaga menghormati dan
mendengarkan keinginan sebagaian besar masyarakat di Indonesia (agar konser
tidak digelar). Sosok lady Gaga yang
dianggap fenomenal/kontroversial tetapi
menghargai apa yang dianggap perlu yaitu keselamatan penggemarnya
daripada ego sebagai seorang artis.
Seorang artis tanpa penggemar tidak ada apa-apa. Hal ini membawa dampak
pada pembentukan citra, pencitraan juga merupakan salah satu strategi pihak
manajemen lady Gaga. Di pihak lain Lady
Gaga juga merupakan good will atau asset perusahaan (faktor –faktor produksi
dalam manajemen), keamanan sang penyanyi juga penting bukan hanya mementikan
keuntungan saja.
Analisis ini fleksibel dan sering digunakan untuk mencari solusi
BalasHapus